Mensos: Perlindungan Anak Tanggung Jawab Bersama
CIREBON - Meningkatnya angka kekerasan terhadap anak, Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memberikan proteksi kepada anak-anak.
Sebagai refleksi peringatan Hari Anak Nasional, Mensos mengajak berbagai komponen masyarakat untuk berkomitmen memberikan perlindungan khusus bagi anak-anak terlantar, anak jalanan dan anak bermasalah dengan hukum.
Menurutnya, upaya meningkatkan perlindungan terhadap anak-anak, pemerintah sudah menyiapkan perangkat regulasi. Dia pun mengatakan, perlindungan sosial terhadap anak-anak akan kuat, jika di sektor privat pun turut serta memberikan penguatan jaminan perlindungan kepada anak-anak.
“Pemerintah sudah menyiapkan regulasi, maka sektor privat seperti Ormas, NGO, menjadi penting menjadi frontliner memberikan jaminan perlindungan sosial,” ungkapnya usai menyambagi ratusan anak binaan di RW 03 Kelurahan Kecapi Kecamatan Harjamukti, Minggu (24/7).
Khofifah menjelaskan, saat ini Kemensos melakukan partisipasi aktif untuk menanggulangi anak-anak korban sosial. Salah satunya menyediakan mobil anti galau yang dipusatkan di sejumlah titik-titik keramaian.
Mobil anti galau sendiri bermaksud untuk mendekatkan diri dengan anak-anak korban yang mengalami depresi. Mobil tersebut berusaha menyerap curahan hati anak-anak yang mengalami depresi akibat masalah sosial yang dialami.
Dari mobil anti galau itu, Kemensos ingin mendapatkan aktualiasasi masalah langsung di lapangan yang belum sempat terkanalisasi.
“Tidak sedikit anak-anak dan remaja yang curhat ingin mengakhiri hidupnya, di mobil anti galau itu ada psikolog, konselor dan buku-buku untuk memulihkan psikolog anak,” ujarnya.
Dikatakannya, mobil anti galau itu baru tersebar di 44 titik wilayah Jabodetabek. Namun demikian, saat ini sudah banyak bupati dan wali kota merespon format mobil anti galau untuk diaplikasikan di daerah.
Khofifah menerangkan angka bunuh diri di Indonesia cukup besar, namun sedikit sekali lingkungan sosial yang peduli dengan tingginya angka bunuh diri tersebut.
“Kita harus kerjasama agar perlindungan terhadap anak semakin kuat,” katanya.