Demi KLA, Sawahlunto Ganti Iklan Rokok

SAWAHLUNTO - Pemerintah Sawahlunto terus berupaya menjauhkan generasi muda dari kebiasaan merokok. Mulai dari mengganti iklan rokok dengan ajakan positif, hingga meminta orang tua untuk tidak lagi menyuruh anak ketika ingin membeli rokok.
Bukan hanya sebagai langkah mempersiapkan diri menjadi Kota Layak Anak (KLA) tingkat Nindya, namun lebih dalam mempersiapkan generasi calon pemimpin masa depan yang lebih baik.
“Ke depan, jangan pernah lagi menyuruh anak untuk membeli rokok ke warung,” ujar Ali Yusuf.
Sebab, lanjut Bapak tiga anak itu, dengan menyuruh anak untuk membeli rokok, berarti secara tidak langsung, telah mengajarkan maupun menanamkan kebiasaan merokok dan membolehkan anak untuk merokok.
Ali Yusuf mengatakan, anak itu amanah dan titipan dari Allah SWT, yang harus dijaga pertumbuhan dan perkembangan kehidupannya. Langkah itu, dapat dilakukan dengan menjadikan anak sebagai bagian penting dalam keluarga.
“Mari kita biasakan memanggil anak dengan namanya dan ditambahkan dengan kata sayang, melibatkan anak dalam musyawarah keluarga, mendengarkan pendapat anak, biasakan menyuruh anak dengan kata tolong,” kata Ali Yusuf.
Saat ini, menurut Ali Yusuf, di kota yang dipimpinnya terdapat 20.945 orang anak dalam usia satu hari hingga 18 tahun. Jumlah itu hampir sepertiga dari jumlah penduduk Sawahlunto, yang berada di kisaran 64 ribu jiwa lebih.
Pemerintah bersama masyarakat Sawahlunto, kini memberikan tanda di setiap rumah yang memiliki anak. Tanda itu, dikhususkan untuk setiap kecamatan yang ada. Di Kecamatan Talawi, rumah yang memiliki anak ditandai dengan payung kertas yang tergantung di samping pintu masuk rumah.
Sementara itu, untuk rumah yang memiliki anak di Kecamatan Barangin akan memajang wayang, sedangka di Kecamatan Lembah Segar kombinas Lampion dan Wayang.
Terakhir, untuk bagian timur Sawahlunto, Kecamatan Silungkang, rumah-rumah yang memiliki anak akan dipasangi Kipas dari Songket, di samping pintu masuk. “Tentu program ini, akan dibarengi dengan magriba mengaji dan subuh berjemaah,” tambahnya.
Panitia Pelaksana Lomba Mewarnai Mamamia se Sawahlunto, Hermita S.Pd, mengungkapkan, kegiatan yang berlangsung di Lapangan Segitiga itu, diikuti 500 peserta, yang terdiri dari anak dan orang tua.
“Kegiatan mewarnai ini diikuti peserta dari 50 TK dan PAUD, dengan tujuan meningkatkan kreatifitas, kemandirian dan imajinasi anak, dalam mewujudkan generasi berkarakter mulia,” terangnya.
Sumber: Harian Haluan